"Dengan mempelajari jenis-jenis batuan dalam petrologi maka kita akan dapat mengenali suatu batuan dengan melihat ciri dari tekstur, struktur dan mineralnya. Oleh karena itu, mari belajar, Petrologi"
Petrologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Batuan adalah suatu benda padat yang disusun oleh berbagai mineral di dalamnya.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil.
Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi :
Gambaran batuan beku
Batuan beku |
1. Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, pada kedalaman 15 – 50 km. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenofer, pendinginan magmanya sangat lambat serta, contoh : Granit, Rhyolite.
2. Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang dari kerak bumi, sebelum sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga membentuk batuan yang mempunyai cristal yang kurang sempurna. contoh : Andesit, Diorite.
3. Batuan Beku Luar, hádala batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan Sangat cepat sehingga tidak menghasilkan cristal batuan. Contohnya riolit dan basalt. contoh : Basalt, Gabro
Klasifikasi Batuan Beku
Klasfikasi batuan Beku berdasar keasaman dan besarnya mineral di dalamnya |
keterangan :
Klasifikasi batuan beku berdasarkan tingkat besarnya ukuran mineral dalam batuan sehingga mudah diamati atau tidak.
Afanitik : Batuan beku tipe ini biasanya terbentuk di luar, sehingga mengalami pembekuan yang cepat sehingga batas mineral dalam batuannya tidak terlihat dengan jelas.
Faberik : Batuan beku tipe ini biasanya terbentuk di dalam, sehingga mengalami pembekuan yang lama sehingga batas mineral dalam batuannya dapat terlihat dengan jelas.
Klasifikasi batuan Beku berdasar Kandungan Mineral |
A. Tekstur Batuan Beku
- Granularitas
- Fanerik
Halus : diameter kristal 1mmSedang : diameter kristal 1 - 5 mm
Kasar : diameter kristal 5 - 30 mm
Sangat kasar : diameter kristal >30 mm
- Afanitik
Mikrokristalin : Apabila kristal individu dapat dikenali dengan mikrokopKriptokristalin : Apabila kristal individu tidak dapat dikenali dengan mikroskop
2. Kemas
+ Bentuk Butir
Euhedral : Bentuk kristal dari butir kristal yang memiliki bidang kristal sempurnaSubhedral : Bentuk kristal dari butir kristal yang memiliki bidang kristal sebagian sempurna
Anhedral : Bentuk kristal dari butir kristal yang memiliki bidang kristal tidak sempurna
+ Relasi (Hubungan antar kristal)
Granuler (Apabila mineral penyusun relatif seragam)
Panidiomorfik : Sebagian besar mineral berukuran seragam dan euhedral
Hipiodiomorfik : Sebagian besar mineral berukuran seragam dan subhedral
Allotromorfik : Sebagian besar mineral berukuran seragam dan anhedral
Innegranuler (Apabila mineral penyusun memiliki ukuran yang berbeda)
Fanerofilitik : Bila mineral besar di kelilingi mineral kecil
Porfiroafanitik : Bila mineral kecil di kelilingi mineral besar
Gelasan : Tekstur semua oleh mineral gelasan
Fragmental : Tekstur semua oleh fragmen hasil erupsi
B. Struktur Batuan Beku
- Masif : Jika tidak menampakkan struktur apapun sebut saja masif
- Pillow lava : Berbentuk seperti bantalan-bantalan lava yang membeku
- Columnar : Berbentuk seperti tiang-tiang yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
- Vesikuler : Adanya bekas lubang-lubang gas yang keluar akibat magma yang membeku. Struktur ini dibagi menjadi :
- Scoria : Jika lubang gas yang terbentuk tidak beraturan, dan batuan yang membentuknya umumnya bersifat basa.
- Pumice : Jika lubang gas yang terbentuk tidak beraturan, dan batuan yang membentuknya umumnya berasal dari gelasan.
- Amigdaloidal : Jika lubang gas yang terbentuk tidak beraturan dan terisi oleh mineral lain.
- Xenolith : Jika kita menemukan batuan asing dalam batuan induk.
0 comments:
Post a Comment
berkomentarlah dengan sopan