Pages

Terimakasih atas kunjungannya

Wednesday, January 23, 2013

Pembentukan Batuan

Proses hancurnya batuan dan pembentukan batuan baru antara batuan beku, sedimen dan metamorf di permukaan bumi dinamakan daur/siklus Batuan, sebagai berikut :
siklus batuan
Karena ini adalah daur, sebenarnya tidak ada awal dan akhirnya. Tapi untuk mempermudah kita dalam mempelajarinya, kita mulai dari magma yang membeku membentuk Batuan Beku. Batuan beku yang berada di permukaan bumi akan mengalami Proses Sedimentasi > Pelapukan, Erosi, Transportasi, Pengendapan, Kompaksi, Sementasi dan akhirnya akan terbentuk Batuan Sedimen. Sedangkan Batuan Metamorf dihasilkan oleh Batuan Beku yang berada di dalam bumi lalu terkena tekanan dan suhu yang tinggi sehingga merubah komposisi mineral di dalamnya membentuk Batuan Metamorf. Selain itu, Batuan Metamorf juga dapat dihasilkan oleh Batuan Sedimen yang dibawa ke dalam bumi oleh proses dinamika bumi, misal : Proses Subsduksi Lempeng. Di dalam bumi Batuan Sedimen akan terkenal tekanan dan suhu yang tinggi menjadi Batuan Metamorf. Jika pengaruh tekanan dan suhu sangat tinggi sehingga melewati titik leleh batuan, maka batuan itu akan meleleh menjadi magma.

Begitulah daur terbentuknya batuan di Bumi kita. Berikutnya kita akan lebih detil. Bagaimana proses terjadinya macam-macam Batuan Beku.
Berdasarkan keasaman kimia di dalam batuan maka batuan beku di klasifikasikan menjadi Batuan Beku Asam, Intermediate, Basa dan Ultrabasa.
Berdasarkan tempat terbentuknya maka batuan beku diklasifikasikan menjadi Batuan Beku Intrusif (di dalam bumi) dan Ekstrusif (di permukaan bumi)

Untuk menjelaskan masalah ini, pembaca sekalian harus paham tentang Proses Diferensiasi Magma. Diferensiasi magma adalah proses yang memungkinkan satu magma homogen menghasilkan bermacam-macam batuan beku yang secara komposisi kimianya berbeda. Perlu diketahui bahwa batuan beku selalu tersusun oleh mineral-mineral yang murni membeku dari magma. Mineral-mineral ini memiliki temperatur tertentu untuk dapat terbentuk, ada mineral yang terbentuk dalam suhu yang tinggi ada pula mineral yang terbentuk dalam suhu yang rendah. Selain itu, mineral yang bersifat basa akan terbentuk pada suhu yang lebih tinggi daripada mineral yang bersifat asam. (simak : bowen-pembentukan-mineral) Proses diferesiasi magma, akan dimulai pada saat magma mulai mendingin, kristal-kristal mineral yang terbentuk pada suhu tinggi  akan muncul disini, mineral ini pada umumnya bersifat ultrabasa. Lalu, akibat gaya gravitasi, kristal-kristal (zat padat) yang terbentuk lebih dulu ini akan  tenggelam dan mengendap, dengan magma (zat cair) yang lebih dingin dan asam akan berada di atasnya. Demikianlah seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal.

Sekarang kita akan membahas pertanyaan, Mengapa di zona divergen lempeng memiliki batuan ultrabasa-basa? di kerak samudra memiliki batuan ultrabasa hingga basa? di kerak benua memiliki batuan intermediate hingga asam? Perlu diketahui bahwa cadangan magma yang besar di mantel luar bumi bersifat ultrabasa.
Gambaran Zona Divergen
Di zona divergen, terjadi fenomena dimana terdapat dua buah lempeng yang saling menjauh. Karena saling menjauh maka terdapat rongga yang memungkinkan magma dari mantel atas tersebut menerobos keluar. Karena sumber magma di zona ini langsung dari mantel atas bumi, maka batuan di sekitar zona ini akan bersifat ultrabasa-basa. Pada umumnya, Zona divergen ini terletak di tengan benua sehingga sering disebut Mid Oceanic Ridge / Punggungan tengah samudra. Hal ini dikarenakan bentukan batuan di zona ini akan menyerupai punggungan yang memangjang ditengah lautan. Zona divergen juga disebut sebagai zona pembentukan batuan, yang nantinya akan membentuk kerak samudra. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa kerak samudra akan memiliki batuan beku yang bersifat ultrabasa-basa.
Gambaran Zona Subduksi
Selanjutnya kita akan membahas mengenai Kerak Benua, berbeda dengan kerak samudra yang terbentuk dari zona divergen. Kandungan batuan dalam Kerak benua dipengaruhi oleh zona konvergen, contohnya : zona subduksi / zona penunjaman. Pada keadaan inilah akan terjadi proses Diferensiasi magma yang telah penulis jelaskan di awal artikel ini. Pada zona subduksi akan terjadi pertemuan antara kerak samudra dan kerak benua. Dengan hasil, kerak samudra akan menunjam di bawah kerak samudra. Karena besarnya gesekan antara keduanya maka terdapat bagian dari kerak samudra atas dan kerak benua bawah yang akan mengalami partial melting (peleburan bertahap), proses ini akan menghasilkan cairan magma dengan kandungan silika yang lebih tinggi daripada batuan asalnya. Magma yang terbentuk akan bergerak ke atas, karena massa jenisnya yang lebih rendah. Karena perjalanan ini memerlukan waktu maka akan terjadi proses diferensiasi magma. Mineral yang bersifat ultrabasa akan terbentuk terlebih dahulu dan seterusnya akan terbentuk mineral asam, jika memang waktu yang diperlukan magma menerobos itu sangat lama. Sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa proses ini akan menghasilkan kandungan batuan di kerak benua bersifat intermediate hingga asam.

Sumber
http://www.wikipedia.org

Author
Andrean Eka Lucianto


1 comment:

berkomentarlah dengan sopan